JAKARTA - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat adanya lonjakan pergerakan masyarakat yang signifikan.
Prediksi menunjukkan bahwa Jawa Tengah menjadi wilayah dengan pergerakan tertinggi, menyusul kepadatan lalu lintas di sejumlah provinsi lain. Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, kepada awak media di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.
“Prediksi pergerakan itu adalah ke Jawa Tengah, itu yang terpadat,” ujar Dudy. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pulau Jawa masih menjadi pusat mobilitas utama masyarakat Indonesia selama periode libur akhir tahun.
Wilayah Lain yang Perlu Diwaspadai
Meski Jawa Tengah menjadi titik terpadat, Kemenhub tetap mencermati daerah-daerah lain yang berpotensi mengalami lonjakan pergerakan masyarakat. Wilayah timur hingga Sumatra Utara dinilai perlu perhatian ekstra.
“Kami tetap memperhatikan wilayah-wilayah di mana banyak saudara-saudara kita yang merayakan Natal maupun Tahun Baru seperti di wilayah timur, di Sulawesi Utara. Kemudian juga Sulawesi Selatan, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur, juga di Sumatra Utara,” jelas Dudy.
Ia menambahkan bahwa titik-titik tersebut meskipun tidak masuk kategori terpadat, namun tetap memerlukan antisipasi karena pergerakan masyarakat di sana cukup banyak. Hal ini menjadi penting untuk memastikan kelancaran arus transportasi dan keselamatan masyarakat selama periode libur Nataru.
Dominasi Pulau Jawa dalam Mobilitas Nasional
Secara nasional, Pulau Jawa tetap menjadi tujuan utama perjalanan masyarakat. Kemenhub mencatat total perkiraan pergerakan masyarakat mencapai 22,75 juta perjalanan selama periode Natal dan Tahun Baru. Dari jumlah tersebut, provinsi Jawa Tengah menjadi tujuan tertinggi dengan persentase 16,93%. Jawa Timur berada di posisi kedua dengan 14,09%, sedangkan Jawa Barat menempati posisi ketiga sebesar 13,90%.
Dominasi Pulau Jawa ini sejalan dengan fakta bahwa Jawa menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial, sehingga mobilitas antarprovinsi terutama dari dan ke wilayah Jawa cenderung meningkat drastis saat libur panjang.
Ruas Tol yang Diprediksi Padat
Kemenhub juga memprediksi beberapa ruas tol utama akan mengalami peningkatan volume lalu lintas signifikan. Antara lain:
Jakarta–Cikampek
Jakarta–Bogor–Ciawi (Jagorawi)
Cipali (Cikopo–Palimanan)
Semarang–Solo
Surabaya–Gempol
Ruas tol tersebut menjadi jalur vital bagi masyarakat yang melakukan perjalanan dari kota-kota besar menuju destinasi wisata atau kampung halaman. Peningkatan volume lalu lintas ini menuntut kesiapan petugas tol dan transportasi publik untuk meminimalkan kemacetan.
Kesiapan Kemenhub dan Mitra Transportasi
Untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat, Kemenhub bekerja sama dengan operator transportasi dan pihak kepolisian. Langkah-langkah yang diterapkan meliputi:
Penambahan personel di titik-titik rawan kemacetan.
Pengaturan lalu lintas di pintu tol dan jalur utama.
Peningkatan fasilitas informasi dan komunikasi untuk masyarakat.
Selain itu, Kemenhub juga mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan sejak awal, menggunakan transportasi publik jika memungkinkan, serta memantau kondisi lalu lintas melalui aplikasi resmi dan media sosial Kemenhub.
Fokus pada Keselamatan dan Kenyamanan Perjalanan
Menhub Dudy menekankan bahwa meskipun prediksi kepadatan tinggi berfokus pada Jawa Tengah, keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. “Kita tidak hanya mengukur dari angka kepadatan, tetapi juga memastikan perjalanan masyarakat aman, nyaman, dan lancar,” katanya.
Selain itu, koordinasi dengan pemerintah daerah setempat menjadi hal penting, terutama dalam pengaturan parkir, titik istirahat, dan layanan kesehatan darurat bagi pemudik atau wisatawan.
Tantangan Pergerakan di Wilayah Timur dan Luar Pulau Jawa
Wilayah timur Indonesia, termasuk Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur, juga memerlukan perhatian karena adanya lonjakan perjalanan domestik menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Faktor-faktor yang memengaruhi antara lain:
Kebutuhan masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga.
Aktivitas wisata lokal yang meningkat.
Kapasitas transportasi darat, laut, dan udara yang terbatas dibanding Pulau Jawa.
Dengan demikian, Kemenhub menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi dan kesiapan operator transportasi di wilayah timur agar perjalanan masyarakat tetap aman dan lancar.
Prediksi pergerakan masyarakat selama Nataru 2025 menunjukkan Jawa Tengah sebagai titik pergerakan terpadat, diikuti Jawa Timur dan Jawa Barat. Total perkiraan perjalanan mencapai 22,75 juta perjalanan. Kemenhub menekankan pentingnya persiapan di seluruh jalur transportasi utama, baik di Pulau Jawa maupun wilayah timur, agar masyarakat dapat menikmati libur Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman.
Dengan pemantauan intensif, koordinasi lintas sektor, dan edukasi kepada masyarakat, Kemenhub berharap lonjakan mobilitas masyarakat dapat tertangani dengan baik, meminimalkan kemacetan, dan memastikan keselamatan seluruh pengguna transportasi.