Indonesia Lepas 1.035 Pekerja Migran Profesional ke Hongkong Jepang dan Taiwan

Jumat, 19 Desember 2025 | 12:33:11 WIB
Indonesia Lepas 1.035 Pekerja Migran Profesional ke Hongkong Jepang dan Taiwan

JAKARTA - Pelepasan 1.035 PMI menandai Kick Off program Quick Win Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan menyiapkan 500.000 pekerja migran Indonesia terampil dan kompetitif.

Mukhtarudin menjelaskan, program ini sejalan dengan transformasi kelembagaan dan regulasi pelindungan pekerja migran Indonesia agar setara standar global.

“Peringatan ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia telah bertransformasi, baik secara kelembagaan maupun regulasi, dalam konteks pelindungan pekerja migran,” ujar Mukhtarudin.

Penempatan PMI di Sektor Formal dan Profesional

Para pekerja migran yang diberangkatkan telah melalui pelatihan vokasi dan pengembangan kompetensi sesuai sektor yang diminati. Semua PMI akan ditempatkan di sektor formal dan profesional, sehingga kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di Hongkong, Jepang, dan Taiwan.

“Target 500.000 ini seluruhnya sektor profesional. Semuanya melalui vokasi, disiapkan skill dan kompetensinya, ditempatkan di sektor dan negara yang sesuai. Jadi antara pelatihan, kompetensi, dan penempatan itu match,” kata Mukhtarudin.

Langkah Awal Mengejar Target Pekerja Migran Nasional

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar menegaskan, pelepasan 1.035 PMI ini merupakan bagian dari langkah awal untuk mencapai target penyiapan 500.000 pekerja migran profesional.

“Ini adalah bagian dari langkah untuk mengejar target 500.000. Ini merupakan kick-off dari target 500.000 pekerja migran yang akan kita siapkan,” ujar Muhaimin.

Kesiapan Keterampilan dan Perlindungan PMI Terjamin

Selain fokus pada jumlah, pemerintah juga memastikan kesiapan keterampilan, kepastian pendapatan, dan perlindungan bagi para pekerja migran. Langkah ini bertujuan agar PMI yang diberangkatkan benar-benar memenuhi standar global, memperoleh penghasilan yang layak, dan terlindungi dari risiko di negara tujuan.

“Agar pekerja migran yang diberangkatkan benar-benar sesuai standar global, mendapatkan penghasilan yang layak, dan terlindungi,” imbuh Muhaimin.

Peran Pendidikan Vokasi dalam Meningkatkan Kompetensi PMI

Program ini menekankan pentingnya pendidikan vokasi dalam menyiapkan tenaga kerja yang profesional. Pemerintah memastikan seluruh PMI memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan sektor formal di negara tujuan, sehingga produktivitas dan daya saing pekerja Indonesia meningkat.

“Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi,” jelas Mukhtarudin.

Dampak Positif bagi Indonesia dan Pekerja Migran

Dengan program ini, Indonesia berupaya memperkuat posisi tenaga kerja profesional di pasar global. Selain meningkatkan pendapatan PMI, program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi pekerja migran serta meningkatkan reputasi Indonesia dalam penempatan tenaga kerja terampil secara internasional.

Terkini